المحادثة العربية : صلاة المسافر
Prayer of the
Traveller
(Shalatnya Orang yang Sedang Bepergian)
(Shalatnya Orang yang Sedang Bepergian)
فلقد جاء فى الحديث أن النبى صلى الله عليه وسلم , إذَا كَانَ فِي
سَفَرٍ فَزَالَت الشَّمْسُ صَلَّى الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ جَمِيعاً، ثُمَّ
ارْتَحَلَ
Ada
penjelasan dalam hadits, bahwa Nabi saw, Bila beliau dalam perjalanan dan
matahari telah tergelincir, beliau sholat Dhuhur dan Ashar dengan jamak,
kemudian berangkat.
شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى
وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا
أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ
اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى
مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah)
bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya
itu, pada hari-hari yang lain. Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah
kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (Q.S Al-Baqarah
[02]: 185)
وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي الْأَرْضِ فَلَيْسَ
عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوا مِنَ الصَّلَاةِ إِنْ خِفْتُمْ أَنْ يَفْتِنَكُمُ
الَّذِينَ كَفَرُوا إِنَّ الْكَافِرِينَ كَانُوا لَكُمْ عَدُوًّا مُبِينًا
“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi,
Maka tidaklah mengapa kamu men-qashar shalat(mu), jika kamu
takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah
musuh yang nyata bagimu.” (Q.S an-Nisâ’ [04]: 101)
وَرَدَ فِى السُنَّةِ عَنْ يَعْلَى بْنِ أُمَيَّةَ قَالَ
قُلْتُ لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ إنما قال الله تعالى "
لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوا مِنْ الصَّلَاةِ إِنْ خِفْتُمْ أَنْ يَفْتِنَكُمْ
الَّذِينَ كَفَرُوا " فَقَدْ أَمِنَ
النَّاسُ فَقَالَ عمر عَجِبْتُ مِمَّا عَجِبْتَ مِنْهُ فَذكرتُ ذلك لرَسُول اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ صَدَقَةٌ تَصَدَّقَ اللَّهُ بِهَا عَلَيْكُمْ
فَاقْبَلُوا صَدَقَتَهُ
Ada hadits yang
datang dari Ya’lâ bin Umayyah, ia berkata, saya bertanya pada Umar bin Khatab,
bahwa Allah swt berfirman “Maka
tidaklah mengapa kamu men-qashar shalat (mu), jika kamu takut diserang
orang-orang kafir.” Sekarang
manusia sudah merasa aman (tidak ada bahaya dari orang kafir, Maka Umar
menjawab, “Aku juga mengherankan hal tersebut, karenanya aku juga menanyakan
hal tersebut kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Maka beliau
bersabda, “Itu (qashar) adalah sedekah yang Allah bersedekah kepada kalian,
karenanya terimalah sedekah-Nya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar